Minggu, 23 Maret 2008

sejarah shalawat cinta

Dari dulu saya merindukan mempunyai sebuah media untuk bisa bertukar pikiran dengan orang lain. Dan akhirnya ada seorang teman yang memberi ide pada saya untuk membuat blog. Sayapun akhirnya mengiyakan dan mencari berbagai literatur agar bisa membuat blog. Akhirnya saya menemukan artikel di google untuk membuat blog.

Urusan selanjutnya yang membuat saya berpikir lagi adalah nama dari blog saya apa. Otak saya terus menelusuri sela-sela kebekuan diri. Darah ini terasa beku untuk menemukan kata yang cocok dengan blog ini. Ku ajak relung ini terjun langsung inti dari relung hati pula. Coba ku tiadakan kesombongan dan egoisme yang selama ini ku jadikan senjata. Ah... mungkin inilah akibat dari kesombongan dan kelalaianku akan nikmat Tuhan.

Kesombongan itu telah meniadakan diriku. Dan akhirnya aku fana juga. Diriku begitu sedih. Seolah tak lagi sadar sebenarnya siapa aku. Who am I? Di manakah letak ayat-ayat Allah, “Maka Nikmat Tuhan Yang Manakah Yang Kamu Dustakan?”. Tuhan begitu sombongnya diriku.

Ku ingin belajar bersyukur atas nikmat-Mu, Allah.

Duh Gusti, ampuni diriku ini. Ampunilah aku.

Ku ingin belajar dengan-Mu, duh Allah. Ku ingin belajar dengan semuannya. Ku ingin belajar bersama. Belajar akan cinta, belajar meraih cinta-Mu. Di mana tadarus yang selama ini ku tinggalkan. Di mana tadarus yang selama ini ku sepelekan. Ku rindu akan itu semua. Rindu belajar bersama. Dengan orang-orang alim, dengan para kekasih dan laskar cinta. Ku ingin belajar dalam tadarus. Ya... ku ingin menggapai Tadarus Cinta itu. Ya tadarus yang penuh dengan kenduri cinta. Kenduri yang selalu mendendangkan kasidah cinta. Kasidah tentang keagungan-Nya. Kasidah tentang Rasul-Nya. Kasidah yang dinyanyikan dengan dendangan tambur-tambur cinta akan Gusti Allah dan Gusti Kanjeng Nabi. Kasidah yang sungguh merdu menyanyikan shalawat-shalawat cinta. Sebuah cinta untuk Kanjeng Nabi Muhammad.

Kalau bukan kita, maka siapa lagi yang akan melantunkan kasidah shalawat cinta akan Kanjeng Nabi. Sekedar shalawat kita lantunkan untuknya. Karena Allah akan memberikan syafaat pada hamba-Nya. Dan syafaat itu perantaranya melalui Kanjeng Nabi. Dari itulah mari kita bertadarus cinta bersama, dendangkan kasidah-kasidah cinta dalam kenduri cinta dengan memanjatkan shalawat cinta untuk Kanjeng Nabi.

Shalawat Cinta, sebuah cinta kagem Kanjeng Nabi Muhammad saw.

Tidak ada komentar: